Sabtu, 18 Februari 2012

Keselamatan Transportasi Laut

Di sini kami mencoba melebarkan cara pandang mengenai safety riding. Jika mungkin sebelumnya anggapan kita mengenai safety riding hanya tertuju pada upaya menghindari kecelakaan lalu-lintas kendaraan bermotor di darat saja, nah mulai sekarang perluaskan cakupannya hingga ke laut. Hal tersebut berdasarkan kondisi daerah kepulauan yang dikelilingi oleh lautan.

Seperti yang kita ketahui, wilayah kita sebagian besar terdiri dari perairan laut, bahkan mencapai 90 persen dari total wilayahnya adalah laut. Bisa dibanyangkan betapa pentingnya laut bagi masyarakat kita.. Hal yang berlaku juga bagi propinsi-propinsi kepulauan lainnya. Armada atau kendaraan laut memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas masyarakat di berbagai sektor terutama ekonomi. Mulai dari perahu kecil, kapal motor, kapal feri hingga kapal antar propinsi yang lebih besar. Semua itu membutuhkan pemahaman mengenai safety riding demi keamanan dan menghindari kecelakaan laut.


Menurut data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi) Departemen Perhubungan, kecelakan di laut tahun 2010 mencapai 128 kasus atau naik 5 persen dari tahun 2009, namun itu belum termasuk kasus-kasus yang tidak tertangani maupun terinvestigasi. Kecelakaan laut paling banyak di Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Makasar dan Laut Banda.

Bila dicermati kembali, banyaknya Faktor kecelakaan di laut umumnya disebabkan oleh:
  1. Kelalaian manusia. Dalam kasus kapal tenggelam misalnya, banyak dikarenakan kapal tersebut kelebihan muatan. 
  2. Operator motoris kapal hanya mengejar target muatan namun mengabaikan keselamatan penumpang.
  3. Selain itu, perilaku perilaku penumpang yang tidak mengindahkan aturan juga dapat berakibat terjadinya kecelakaan. misalnya pada jalur-jalur dekat menggunakan kapal motor kecil, maka ada beberapa penumpang yang lebih enak untuk duduk di atas kapal tanpa mengindahkan faktor keselamatan dan membawa barang yang mudah terbakar serta alat-berbahaya.
  4. Kelengkapan dalam kapal seperti life jacket rusak, pelampung dan alat-alat lain yang dibutuhkan dalam kondisi darurat. Bahkan misalkan tersedia, perlengkapan itupun tidak dapat digunakan secara optimal karena tidak didukung dengan pengecekan alat secara rutin. Pada akhirnya alat tersebut rusak dan hanya sebagai asesoris kapal tanpa ada fungsinya.
Menyikapi kondisi demikian, maka sudah seharusnya pihak pengelola angkutan laut memiliki aturan yang jelas. Pengecekan terhadap kondisi kapal dan kelengkapannya harus dilakukan secara rutin dan kontinyu, tidak sekedar formalitas belaka. Dan yang lebih penting adalah kesadaran dari para pengguna transportasi laut itu sendiri. Beberapa upaya yang dapat kita lakukan sebagai tindakan preventif atau pesan keselamatan laut  antara lain:
  1. Melihat kondisi fisik perahu, kapal atau jenis kendaraan angkutan laut lainnya apakah masih layak pakai atau tidak. Apabila kita anggap kurang layak, lebih baik mencari alternatif lain.
  2. Melihat kelengkapan untuk keselamatan yang ada di kapal, seperti pelampung, perahu karet atau skoci, tabung pemadam kebakaran dan perlengkapan keselamatan lainnya. Dan jangan segan untuk menanyakan kondisinya dan cara mengunakannya pada petugas yang ada di kapal.
  3. Ikut memberi pengarahan kepada penumpang lainnya apabila mereka melakukan tindakan yang membahayakan dirinya maupun orang lain selama perjalanan di laut.
  4. Tidak membawa barang berbahaya serta bawaan yang berat-berat dan berlebihan saat akan melakukan perjalanan laut, untuk mencegah terjadinya kelebihan muatan di kapal.
  5. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengetahui kondisi cuaca atau musim sebelum melakukan perjalanan laut. 
Alat Keselamatan Transportasi Laut.



Baju Pelampung - Safety equipment yaitu segala peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk melindungi jiwa awak kapal maupun penumpang  pada waktu dalam keadaan darurat. sebagai seorang awak kapal kita harus tahu macam-macam alat keselamatan itu dan juga harus tahu cara menggunakannya dengan benar
 

Berikut ini ada beberapa macam alat keselamatan yang ada di kapal penumpang di antaranya yaitu:


Life boat (perahu penolong,sekoci)
Yaitu penolong sekoci yang di bawa oleh kapal terbuat dari kayu,serat,atau logam yang mempunyai tangki udara yang kedap air untuk menambah daya apung dan di lengkapi dengan peralatan untuk penyelamatan jiwa di laut dalam keadaan darurat.


Life jacket (rompi penolong,atau baju pelampung)
yaitu baju pelampung yang di kenakan oleh awak kapal atau penumpang untuk mengapungkan diri di dalam air pada waktu kapal berada dalam keada’an darurat.alat yang satu ini sudah tidak asing lagi sama seperti alat keselamatan yang ada dalam pesawat terbang.

Life raft(rakit penolong)
yaitu rakit yang di pergunakan untuk penyelamatan jiwa awak kapal dan penumpang pada waktu kapal tenggelam.

Life buoy
yaitu alat pelambung yang bentuknya seperti ban yang gunanya untuk di lemparkan ke laut,untuk menolong orang yang jatuh ke laut agar tetap mengapung.masih banyak alat-alat keselamatan yang lainya ini hanya segelintir saja.

0 komentar:

Posting Komentar